ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL CARE
PATOLOGI
PADA NY “H” DENGAN SEROTINUS
DI RSU HAJI
MAKASSAR
TANGGAL 08-11-2011
No.
Register : 11. 97. 35
Tgl.
Kunjungan : 08 November 2011,
pukul 13.30 wita
Tgl.
Pertus : 08 November
2011, pukul 17.55 wita
Tgl.
Pengkajian : 08 November 2011,
pukul 22.45 wita
Nama
Pengkaji : Nur Jaatsiyah Sarhan
LANGKAH
I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
A. Identitas
Istri / Suami
Nama : Ny. H / Tn. S
Umur : 24 thn / 25 thn
Nikah : 1x / ± 1 thn
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan :
K. Swasta / W. Swasta
Alamat : Jl. Nuri lama
B. Data
Biologis
1. Keluhan
utama
- Sakit
perut tembus ke belakang disertai pelepasan lender dan darah
2. Riwayat
keluhan utama
- Mulai
dirasakan sejak 08 November 2011, pukul 05.00 wita
- Sifat
keluhan hilang timbul
- Usia
kehamilan 10 bulan
- Ada
tekanan pada perut bagian bawah dan sering kencing
C. Riwayat
Reproduksi
-
Menarche :
15 thn
-
Siklus haid : 28 – 30 hari
-
Durasi haid : 5 – 7 hari
-
Dismenorhoe : Tidak ada
D. Riwayat
Kehamilan Sekarang
-
G₁PₒAₒ
-
HPHT 7 Januari 2011
-
HPT 14 Oktober 2011
-
Ini kehamilan pertama dan tidak pernah
keguguran
-
Masa gestasi 43 minggu 4 hari
-
Pergerakan janin kuat, terutama diperut
sebelah kiri perut ibu
-
Pergerakan janin sejak usia kehamilan 5
bulan
-
Ibu tidak pernah mengalami nyeri perut
yang hebat selama hamil
E. Riwayat
KB
-
Ibu tidak pernah KB
F. Riwayat
Kesehatan yang Lalu dan Sekarang
-
Ibu tidak ada riwayat penyakit jantung,
paru-paru dan DM
-
Ibu tidak pernah di opname dan operasi
-
Ibu tidak ketergantungan makan dan
minuman beralkohol
-
Tidak ada riwayat PMS
G. Riwayat
Sosial, Ekonomi, Psikologi dan Spiritual
-
Ibu dan keluarga senang dangan
kehamilannya
-
Pengambilan keputusan dalam keluarga
adalah suami
-
Hubungan ibu dan keluarga tejalin baik
-
Ibu selalu berharap persalinannya normal
-
Ibu cemas dengan keadaannya
H. Riwayat
Pemenuhan Kebutuhan Dasar
1. Nutrisi
a. Kebiasaan : Frekuensi makan 3x sehari
Jenis makanan; Nasi, sayur, ikan
Frekuensi minum 7 - 8 gelas sehari
b. Selama
inpartu : Kebutuhan nurtisi dan cairan
berkurang
2. Eliminasi
a. Kebiasaan
BAB : 2x sehari
BAK
: 4 - 5x sehari
b. Selama
inpartu
BAB : Ibu belum pernah BAB
BAK : Ibu lebih sering BAK
3. Istirahat
Tidur
siang : 1 – 2 jam sehari
Tidur
malam : 7 – 8 jam sehari
Selama
inpartu ibu resah dan susah tidur
4. Personal
hygiene
Mandi
2x sehari
Gosok
gigi 3x sehari
Ganti
pakaian 2x sehari
Selama
inpartu ibu belum ganti pakaian
I. Pemeriksaan
Fisik
-
KU ibu baik
-
TTV→ TD :
110 / 80 mmHg
N :
82 x/i
P :
20 x/i
S :
36,6 ̊ C
-
Inspeksi, palpasi, auskultasi dan
perkusi
a. Kepala : Bersih, rambut tidak rontok, tidak ada
benjolan
b. Muka : Simetris kiri dan kanan, tidak ada
odema dan cloasma gravidarum
c. Mata : Konjungtiva merah muda, sclera putih
d. Hidung : Tidak ada nyeri tekan, secret dan polip
e. Mulut : Bibir lembab, gusi merah muda, tidak
ada gigi yang tanggal dan caries
f. Telinga : Tidak ada serum dan nyeri tekan
g. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
kelenjar limfe dan venajugularis
h. Payudara
: Tidak ada nyeri tekan, putting susu terbentuk, hiperpigmentasi pada areola
mammae
i.
Abdomen : Tampak linea nigra dan tidak
ada bekas operasi
Pemeriksaan
Leopold
LI : 3 jr bpx
LII : PUKA
LIII : Kepala
LIV : BDP
TBJ : LP x TFU = 88 x 35 =3080 gr
DJJ : 138 x/i
j.
Genetalia
Tidak
ad avarices dan odema
Nampak
pelepasan lender dan darah
Pemeriksaan
dalam tanggal 08 November 2011, pukul 13.30 wita
-
Vulva dan vagina tidak ada kelainan
-
Portio lunak dan tipis
-
Pembukaan 4 cm
-
Ketuban utuh
-
Presentase kepala
-
Penurunan H II
-
Moulase tidak ada
-
Penumbungan tidak ada
-
Kesan panggul normal
-
Pelepasan lender dan darah
k. Ekstermitas
Simetris
kiri dan kanan, tidak ada odema dan varises, reflex patella kanan dan kiri (+)
LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnosa :
G₁PₒAₒ,
gestasi 43 minggu 4 hari, situs memanjang, PUKA,
presentase kepala, BDP, tunggal, hidup, intrauterine,
keadaan ibu
dan janin baik, inpartu kala I fase aktif
dengan kehamilan
serotinus
1. G₁PₒAₒ
DS : Ini kehamilan pertama dan tidak
pernah keguguran
Sakit perut tembus kebelakang
DO : Tampak striae alba dan linea nigra
DJJ 138 x/i
Analisa
dan Interpretasi Data
-
Pada pemeriksaan fisik Nampak linea
nigra yang timbul akibat tingginya hormone esterogen dan progestero, serta
tampak pembesaran perut sesuai umur kehamilan
-
Striae alba adalah garis yang muncul
pada abdomen sebagai akibat dari peregangan kulit pada kehamilan (Ilmu
Kebidanan hal 198).
2. Gestasi
43 minggu 4 hari
DS : HPHT 07 Januari 2011
Umur kehamilan 10 bulan
DO : HTP, tanggal 14 Oktober 2011
TFU 3 jr bpx
Analisa
dan Interpretasi Data
Menurut
rumus neagle, dari HPHT sampai tanggal pengkajian, umur kehamilan adalah 43
minggu 4 hari (Sinopsis obstetric, jilid I hal 53, Mochtar Rustam).
3. Situs
memanjang
DS : Pergerakan janin kuat, terutama
disebelah kiri perut Ibu
DO : Palpasi Leopold I; TFU 3 jr bpx (teraba
bokong)
Leopold III teraba kepala (bulat, keras dan
melenting)
Analisa
dan Interpretasi Data
Jika
letak kepala dan bokong sesuai dengan sumbu tubuh Ibu, maka janin dikatakan
dalam bentuk bujur / situs memanjang (Ilmu Kebidanan, Sarwono Prawirohardjo hal
119)
4. PUKA
DS : Ibu merasa pergerakan janin paling
aktif dikuadran kiri perut ibu
DO : Palpasi Leopold II ; punggung
kanan, dimana tahanan yang
keras dan
lebar seperti papan disisi kanan perut ibu
Analisa
Dan Interpretasi Data
-
Pergerakan janin kuat pada perut sebelah
kiri menandakan bagian terkecil berada pada bagian kiri perut ibu sehingga
punggung berada pada sisi yang berlawanan yaitu bagian kanan perut Ibu (Ilmu
Kebidanan, Sarwono Prawirohardjo, hal. 97).
-
Pada palpasi Leopold II, disebelah kanan
perut Ibu teraba bagian seperti papan yang memanjang menandakan punggung janin
berada pada bagian kanan perut Ibu.
5. Presentase
kepala
DS : -
DO : Palpasi Leopold I teraba bokong
pada fundus
Palpasi
leeopold III teraba kepala (bulat, keras dan melenting).
Analisa dan Interpretasi Data
Pada
palpasi Leopold III, untuk menentukan bagian terendah janin yaitu jika teraba
keras, bulat dan melenting menandakan janin presentase kapala (Ilmu Kebidanan,
Sarwono Prawirohardjo, hal. 158).
6. BDP
DS : -
DO : Pada palpasi Leopold IV ujung jari
pemeriksa sudah tidak
bertemu.
Bagian
terendah janin susah digerakkan.
Analisa dan Interpretasi Data
Pada
palpasi Leopold IV, untuk mengetahui sejauh mana bagian terendah janin itu
turun, kedua tangan sudah tidak bertemu menandakan bahwa bagia terendah janin
(kepala) sudah berada dalam rongga panggul (Ilmu Kangungan, hal. 200).
7. Tunggal
DS : Tidak ada riwayat gemeli dalam
keluarga
DO : Pembesaran perut sesuai umur kehamilan
DO : Pembesaran perut sesuai umur kehamilan
Pada palpasi teraba 2 bagian besar dilokasi
yang berbeda
Hanya
terdengar 1 DJJ, yaitu dikuadran kanan perut Ibu.
Analisa
dan Interpretasi Data
-
Pembesaran perut sesuai umur kehamilan
menandakan kehamilan tunggal (Ilmu Kebidanan, Sarwono Prawirohardjo, hal. 90)
-
Hanya teraba dua bagian besar janin
yaitu kepala dan bokong dilokasi yang berbeda pada pintu atas panggul,
menandakan hanya 1 janin yang berkembang (Ilmu kebidanan hal. 135)
-
DJJ hanya ada 1 yaitu pada kuadran kanan
perut Ibu, menandakan janin tunggal (Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB,
hal. 136)
8. Hidup
DS : Janin bergerak kuat
DO : Terdengarnya
DJJ yang jelas dan teratur pada kuadran
kanan
Perut ibu dengan frekuensi 135 x/i
Analisa dan Interprestasi Data
-
Salah satu tanda janin hidup adalah ibu
merasakan pergerakan janin dan DJJ terdengar jelas (Ilmu kebidanan Sarwono
prawirohardjo. Jakarta. Hal :129)
9. Intrauterin
DS : Ibu tidak pernah merasakan nyeri
perut selama hamil.
DO : TFU 3 jr bpx
Pada palpasi teraba bagian-bagian janin dan
Ibu tidak
mengeluh
kesakitan.
Analisa
dan Interpretasi Data
-
Kavum uteri adalah bagian dari uterus
yang merupakan tempat berkembangnya janin, dibagian ini janin dapat tumbuh dan
berkembang tanpa menyebabkan nyeri ( Ilmu Kebidanan : Manuaba hal. 121)
-
Fundur uteri semakin meninggi dan
menjadi organ abdomen, menandakan janin berkembang dalam uterus (Manuaba, hal.
156)
10. Keadaan
Ibu dan janin baik
DS : Tidak ada keluhan selain sakit
perut tembus kebelakang
Ibu
merasakan pergerakan janin kuat
DO : Keadaan umum ibu baik,kesadaran
composmentis
TTV dalam batas normal
Analisa dan Interprestasi Data
TTV
dalam batas normal, dimana kondisi ibu baik,tidak ada keluhan , serta kesadaran
composmentis (Http://www.google.com)
Ø Inpartu
kala I fase aktif
Ds
: Sakit perut tembus kebelakang
disertai pelepasan lender dan
darah, sifatnya
hilang timbul
Do
: His 3 x 10’ durasi 30 – 35
VT pukul 13.30 wita : 4 cm
Analisa dan Interprestasi Data
Ibu
mengeluh sakit perut tembus kebelakang, his adekuat disebabkan karena adanya kontraksi
uterus yang menyebabkan terbentuknya kanalis serviks sampai 10 cm (APN, 2008.
Quadril.H.W. hal 7)
LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH
POTENSIAL
Potensial terjadi asfiksia pada bayi
DS :
Kehamilan Ibu memasuki usia 10 bulan
HPHT 7 Januari 2011
DO : HTP 4
Oktober 2011
Tanggal partus 08 November 2011
Analisa dan Interpretasi Data
Dari
HPHT sampai tanggal partus, umur kehamilan ibu dikategorikan serotinus.
Serotinus memicu terjadinya asfiksia pada bayi, karena disfungsi uri yang
disebabkan oleh tuanya plasenta (Sinopsis Obstetri, 427)
LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Kolaborasi denagan dokter untuk tindakan selanjutnya
LANGKAH V.
RENCANA TINDAKAN / INTERFENSI
A. Tujuan
1. Kala
I berlangsung normal
2. Keadaan
ibu dan janin baik
B. Kriteria
1. Pembukaan
lengkap jam 19.30
2. Penurunan
kepala sesuai dengan pembukaan
3. Kontraksi
uterus baik
4. Frekuensi
DJJ dalam batas normal
5. TTV
dalam batas normal
TD
(systole 90 – 130 mmHg, diastole 60 – 80 mmHg), N (60 – 90 x/i), P (16 – 24
x/i), S (36,5 – 37, 5 ̊ C)
C. Rencana
Tindakan
1. Beritahu
ibu hasil pemeriksaan
Rasional : Ibu dapat bersifat kooperatif dengan
tindakan yang akan
dilakukan
2. Anjurkan
ibu BAK sesering mungkin jika ada keinginan untuk BAK
Rasional : Agar kandung kemih
3. Anjurkan
ibu untuk relaksasi jika timbul his
Rasional : Agar rasa sakit berkurang
4. Anjurkan
ibu miring kiri
Rasional : Mencegah penekanan venacafa interior
sehingga tidak
menrurangi
suplai darah kejanin
5. Beri
nutrisi
Rasional : Menjaga keseimbangan tubuh ibu
sehingga tidak terjadi
dehidrasi
dan kelelahan
6. Pantau
kemajuan persalinan
Rasional : Memudahkan pengambilan keputusan dan
tindakan yang
tepat
7. Libatkan
keluarga untuk member support
Rasional : Menambah semangat ibu dalam
menghadapi persalinan
8. Ajarkan
cara meneran
Rasional : Diharapkan dapat mempercepat proses
persalinan dan
mencegah
tarjadinya trauma pada kepala bayi
9. Pondokumentasian
Rasional : Sebagai pedoman dalam memantau
kemajuan persalinan
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN
KEBIDANAN
PADA NY “H” DENGAN SEROTINUS
DI RSUD HAJI MAKASSAR
TANGGAL 16 - 11 - 2011
No.
Register : 11. 97. 35
Tgl.
Kunjungan : 08 November 2011,
pukul 13.30 wita
Tgl.
Pertus : 08 November
2011, pukul 17.55 wita
Tgl.
Pengkajian : 08 November 2011,
pukul 22.45 wita
Nama
Pengkaji : Nur Jaatsiyah Sarhan
LANGKAH
I. IDENTIFIKASI DATA DASAR
Identitas Istri / Suami
Nama : Ny. H / Tn. S
Umur : 24 thn / 25 thn
Nikah : 1x / ± 1 thn
Suku : Makassar / Makassar
Agama : Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : K. Swasta / W. Swasta
Alamat : Jl. Nuri lama
KALA
I
DATA
SUBJEKTIF (S)
Ibu merasa pergerakan janin yang kuat diperut
sebelah kiri
Usia kehamilan 10 buklan
Ada tekanan pada perut bagian bawah dan sering
kencing
Ibu
mengeluh sakit perut tembus kebelakang sejak tgl. 08 – 11 – 2011, pukul 05.00
HPHT 07 Januari 2011
DATA
OBJEKTIF (O)
-
HTP 14 Oktober 2011
-
Gestasi 43 minggu 4 hari
-
Keadaan umum ibu baik
-
TTV → DT :
110/80 mmHg
N : 82 x/i
P : 20 x/i
S :
36,6 ̊ C
-
Wajah tampak pucat, tidak ada odema
-
Konjungtiva merah muda, sclera putih
-
Tiidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
kelenjar limfe dan venajugularis
-
Payudara simetris kiri dan kanan,
putting susu terbentuk,hiperpigmentasi pada areola mammae.
-
Pembesaran perut sesuai umur kehamilan
-
DJJ terdengar jelas dan teratur
-
Kontraksi uterus baik 3 x 10’ (30 - 35)
-
Ekstermitas simtris kiri dan kanan,
tidak ada odema dan varices
-
Hasil VT, pukul 13.30
a. Tidak
ada kelainan pada vulva dan vagina
b. Portiolunak
dan tipis
c. Pembukaan
4 cm
d. Ketuban
utuh
e. Presentase
kepala
f. Penurunan
H II
g. Moulase
(-)
h. Tidak
ada penumbungan
i.
Kesan panggul normal
j.
Pelepasan lender dan darah
ASSESMENT
(A)
G₁PₒAₒ,
gestasi 43 minggu 4 hari, inpartu kala I fase aktif, keadaan ibu ibu dan janin
baik.
PLANNING
(P)
1. Memberitahu
ibu hasil pemeriksaan
2. Menganjurkan
ibu BAK
3. Mengajarkan
ibu tehnik relaksasi
4. Menganjurkan
ibu miring kiri
5. Memberikan
nutrirsi kepada ibu
6. Memantau
kemajuan persalinan
7. Melibatkan
keluarga untuk member motivasi
8. Mengajarkan
cara meneran
9. Mendokumentasikan
hasil pemantauan
KALA II
DATA SUBJEKTIF (S)
1. Ibu
merasa ingin BAB
2. Ibu
mempunyai dorongan untuk meneran
3. Ibu
mengeluh sakit semakin bertambah
DATA OBJEKTIF (O)
1. Perineum
menonjol
2. Vulva
dan anus membuka
3. Pemeriksaan
dalam pukul 17.00
-
Pembukaan 10 cm
-
Ketuban (-)
-
Penurunan H IV
-
Penumbungan (-)
-
Moulage (-)
-
Pelepasan lender, darah dan air ketuban
4. Perlimaan
0/5
5. His
adekuat 5 x 10 menit durasi 40 - 45
ASSESMENT (A)
Perlangsungan kala II
PLANNING (P)
1. Mengenal
dan melihat adanya tanda dan gejala kala II
2. Menyiapkan
peralatan dan menyiapkan diri
3. Memakai
celemek
4. Mencuci
tangan dibawah air mengalir
5. Memakai
handscon pada tangan kanan untuk melakukan VT
6. Mengisi
spoit dengan oxitocin dengan tehnik 1
tangan
7. Membersihkan
vulva dan perineum dengan kapas sublimat dari vulva ke perenium
8. Melakukan
VT untuk memastikan pembukaan lenkap
9. Mendekontaminasi
sarung tangan yang telah digunakan kedalam larutan klorin 0,5 %, buka dalam
keadaan terbalik
10. Memeriksa
DJJ
11. Memberitahu
ibu, ia akan segera melahirkan dan menganjurkan mengedan jika ada kontraksi
12. Meminta
bantuan untuk membantu ibu mengambil posisi yang nyaman
13. Melakukan
pimpinan meneran jika ada his
14. Menganjurkan
ibu mengambil posisi yang nyaman jika belum ada his
15. Memasang
handuk bersih di atas perut ibu
16. Memasang
alas bokong di bawah bokong ibu dengan melipat 1/3 bagian
17. Membuka
tutup partus set
18. Memakai
sarung tangan DTT pada kedua tangan
19. Memimpin
persalinan, menyokong perineum, menahhan puncak kepala agar tidak terjadi
defleksi yang terlalu cepat
20. Memeriksa
lilitan tali pusat
21. Menunggu
hingga kepala melakukan putaran paksi luar
22. Melahirkan
bahu dengan tangan biparetal
23. Melahirkan
badan bayi dengan sangga susur
24. Melahirkan
bayi dengan menelusuri punggung, bokong, tungkai dan kaki serta memegang kedua
mata kaki
KALA III
DATA SUBJEKTIF (S)
Ibu dan keluarga
bersyukur atas kelahiran bayinya
Ibu dan keluarga merasa
senang
DATA OBJEKTIF(O)
Bayi lahir spontan, PBK
Kontraksi uterus baik
(bulat dank eras)
TFU setinggi pusat
Plasenta belum lepas
ASSESMENT (A)
Perlangsungan kala III
PLANNING (P)
25. Menilai
bayi dan meletakkan di atas perut ibu
26. Mengeringkan
bayi dan membungkusnya
27. Memeriksa
uterus untuk memastikan kehamilan tunggal
28. Memberitahu
ibu, ia akan disuntik
29. Menyuntikkan
oxytocin 10 unit IM
30. Menjepit
tali pusat sekitar 3 cm dari umbilicus dengan penjepit tali pusat dan 2 cm dari
penjepit tali pusat dengan klem
31. Memotong
tali pusat
32. Meletakkan
bayi di dada ibu dengan posisi tengkurap
33. Menyelimuti
ibu dan bayi dengan kain bersih
34. Memindahkan
klem pada tali pusat sekitar 5 – 10 cm dari vulva
35. Meletakkan
tangan kiri pada perut ibu diatas simpisis dan dan tangan kanan melakukan PTT
36. Meregangkan
tali pusat pada saat uterus berkontraksi, sambil tangan kiri mendorong uterus
kea rah dorso kranial
37. Melahirkan
plasenta dengan meregangkan tali pusat ke atas secara hati-hati
38. Menjemput
plasenta dengan kedua tangan memegang dan memutar searah jarum jam
KALA IV
DATA SUBJEKTIF (S)
Ibu merasakan nyeri
perut bagian bawah
DATA OBJEKTIF(O)
Plasenta lahir lengkap
pukul 18.15
Uterus teraba keras dan
bundar
TFU setinggi pusat
Perdarahan ± 100 cc
Tidak ada laserasi pada
jalan lahir
TTV → TD : 110/80 mmHg
N : 82 x/i
P : 20 x/i
S : 36,5 ˚C
ASSESMENT (A)
Perlangsungan kala IV
PLANNING (P)
39. Melakukan
masase uterus
40. Memeriksa
kelengkapan plasenta dan selaput ketuban
41. Memeriksa
adanya laserasi jalan lahir
42. Memastikan
uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
43. Melakukan
IMD
44. Membiarkan
bayi tetap kontak kulit dengan ibu selama 1 jam
45. Menilai
keadaan bayi
46. Melanjutkan
pemantauan kontraksi
47. Mengajarkan
ibu melakukan masase uterus
48. Mengevaluasi
jumlah perdarahan
49. Memeriksa
TTV dan kandung kemih
50. Memeriksa
keadaan bayi
51. Merendam
semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 %
52. Membuang
sampah pada tempat yang telah disediakan
53. Membersihkan
ibu dari sisa air ketuban dan darah
54. Mendekontaminasi
tempat tidur
55. Memastikan
ibu merasa nyaman
56. Mencelupkan
sarung tangan kedalam larutan klorin 0,5%, membuka dalam keadaan terbalik
57. Mencuci
tangan dibawah air mengalir
58. Melengkapi
partograf